Pemkab Tangerang Terima Kunker Wamenkes RI Program Penanggulangan Kusta

waktu baca 3 menit
Kamis, 14 Agu 2025 19:24 0 99 Redaksi

SEPUTARBANTENID – Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, dalam rangka Program Penanggulangan Kusta di Kabupaten Tangerang.

 

Acaranya digelar di Gedung Serba Guna Desa Kadu, Kecamatan Curug, pada Kamis (14/8/25).

 

Dalam sambutannya, Bupati Tangerang menyampaikan apresiasi atas kunjungan Wamenkes beserta rombongan dan menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya dalam hal penanganan dan penanggulangan penyakit kusta.

 

“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Tangerang, kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak Wakil Menteri Kesehatan. Kabupaten Tangerang memiliki 29 kecamatan, 246 desa, dan 28 kelurahan, dengan jumlah penduduk lebih dari 3,4 juta jiwa. Dari data yang ada, terdapat 143 kasus kusta yang tersebar di seluruh kecamatan, dan kami siap menjalankan program pencegahan dan penanggulangan sesuai arahan pemerintah pusat,” ujar Bupati.

 

Bupati juga mengusulkan beberapa langkah strategis, antara lain pemberian obat atau vaksin pencegahan kepada keluarga penderita kusta dengan radius tertentu, pengelompokan wilayah prioritas khususnya di 10 kecamatan wilayah Pantura, serta opsi pemberian pencegahan secara luas kepada seluruh masyarakat.

 

“Kami telah merumuskan beberapa langkah strategis dan siap bersinergi dengan pemerintah pusat untuk menyukseskan program eliminasi penyakit kusta menuju Indonesia bebas kusta 2030,” pungkasnya

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono bersama Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Kadinkes Kabupaten Tangerang Hendra dan Pejabat Lainnya.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono bersama Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Kadinkes Kabupaten Tangerang Hendra dan Pejabat Lainnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan bahwa penyakit kusta harus dieliminasi secara total di Indonesia.

 

Dari hasil pertemuan nasional sebelumnya, Kabupaten Tangerang ditetapkan sebagai salah satu dari enam daerah percontohan eliminasi kusta di Indonesia.

 

“Target kita, 111 kabupaten/kota di Indonesia bebas kusta pada tahun 2030. Kuncinya harus ada komitmen bersama, regulasi daerah, penemuan kasus baru, pengobatan kontak erat, dan penghapusan stigma di masyarakat,” jelas Wamenkes.

 

Pihaknya juga mengapresiasi langkah Kabupaten Tangerang yang sudah memiliki regulasi daerah untuk program eliminasi kusta serta mencanangkan tiga zero yaitu Zero Kasus Baru, Zero Disabilitas, dan Zero Diskriminasi.

 

“Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sudah mencanangkan tiga zero: zero kasus baru, disabilitas dan zero diskriminasi,” ungkapnya

 

Dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono juga mengunjungi pelayanan puskesmas Curug yang didampingi oleh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Dr. Hendra Tarmizi Mars dan Sekretaris Dinkes Kabupaten Tangerang dr. Sri Indriyani berserta timnya.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono bersama Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Kadinkes Kabupaten Tangerang Hendra dan Timnya saat di Puskesmas Curug.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono bersama Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti, Kadinkes Kabupaten Tangerang Hendra dan Timnya saat di Puskesmas Curug.

Sementara itu Kepala Dinas kesehatan kabupaten Tangerang Dr. Hendra Tarmizi Mars, menambahkan bahwa kabupaten Tangerang menjadi proyek percontohan program penanggulangan kusta karena komitmen Pemda Kabupaten Tangerang yang bagus.

 

“Di kabupaten Tangerang di tahun 2025 ini sudah 143 yang tercatat kasus kusta, ada yang dewasa dan anak-anak. Rata-ratanya ada disemua kecamatan, yang banyak di kecamatan Rajeg, Sepatan dan Kosambi Tegal Angus Sepatan Timur. Paling tinggi atau banyak sekitar 40 kasus.” terangnya

 

Hendra menjelaskan bahwa penyakit kusta itu disebabkan oleh bakteri, khususnya bakteri mycobacterium leprae.

 

“semua yang terkena penyakit kusta itu sudah dilakukan pengobatan, selain itu keluarganya juga sudah dilakukan pemeriksaan dan pencegahan.” ungkapnya

 

Sebagai bentuk dukungan, Kementerian Kesehatan RI juga memberikan insentif khusus kepada Puskesmas yang berhasil menemukan kasus kusta terbanyak, yaitu sebesar Rp. 50 juta untuk peringkat pertama, Rp. 25 juta untuk kedua, dan Rp. 15 juta untuk ketiga. (ADV)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pemerintah Kecamatan Legok Mengucapkan Selamat Datang Kunjungan Tim Penggerak PKK Kabupaten Tangerang.
LAINNYA