KOTA TANGERANG, – Anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) RI Moh. Rano Alfath asal daerah pemilihan Banten III kembali menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan pada hari Sabtu, 29 Juli 2023.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Acara yang dihadiri kurang lebih 150 peserta itu merupakan hasil dari kolaborasi bersama PC Fatayat NU Kota Tangerang di Hotel Narita Cipondoh, Kota Tangerang.
Adapun Fatayat NU, dikatakan oleh Rano, merupakan organisasi yang berperan penting dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi bahwa melalui peran dan kegiatan-kegiatannya, Fatayat telah memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan perempuan di Indonesia. Mereka bekerja untuk meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan partisipasi politik,” tutur Rano kepada wartawan.
Dalam kesempatan ini, PC Fatayat NU juga mengadakan sebuah seminar yang bertajuk “Training Public Speaking: Improve Your Public Speaking Skill & Gain the Trust”, dimana Rano menjadi keynote speaker dari elemen wakil rakyat atau parlemen.
Rano menilai apa yang dilakukan Fatayat ini sejalan dengan prinsip-prinsip Empat Pilar Kebangsaan Republik Indonesia, yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Contohnya jelas, dalam nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 misalnya, menempatkan perempuan dan anak sebagai mahluk ciptaan Tuhan dengan keluhuran harkat dan martabatnya, dan sebagai warga negara memiliki kedudukan, hak, kewajiban, tanggungjawab, peranan dan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berperan dalam berbagai bidang kehidupan dan segenap kegiatan pembangunan,” sambung anggota dewan yang menduduki Komisi Hukum itu.
Terakhir, Rano menyatakan dukungannya kepada Fatayat NU dan unsur organisasi pemberdayaan perempuan lainnya untuk terus berkarya dan memperluas dampak positifnya.
“Untuk itu kami percaya bahwa setiap perempuan memiliki potensi dan hak untuk berkembang dan berkontribusi secara penuh dalam pembangunan negara. Dengan kerja keras, kepemimpinan yang inspiratif, dan keberanian dalam menghadapi tantangan, Fatayat NU telah menjadi kekuatan yang memberdayakan perempuan di Indonesia,” tutup Rano. (rls/achmad)