Pengaruh Teknologi terhadap Kesehatan Mental di Era Digital

waktu baca 5 menit
Selasa, 16 Des 2025 11:18 0 77 Redaksi

OPINI, SEPUTARBANTENID — Teknologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Menurut Manuel Castells, teknologi adalah kumpulan alat, aturan, dan prosedur yang menerapkan pengetahuan ilmiah pada pekerjaan tertentu dalam situasi yang memungkinkan pengulangan. Secara umum, teknologi dapat dipahami sebagai ilmu pengetahuan yang mencakup keterampilan dalam menciptakan peralatan, serta strategi pengelolaan dan pemanfaatannya untuk membantu manusia menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, kesehatan mental merupakan kondisi kesejahteraan psikologis yang memungkinkan individu untuk mengelola tekanan hidup, menyadari potensi dirinya, berpikir dan bekerja secara efektif, serta berkontribusi secara positif dalam lingkungan sosialnya. Kesehatan mental yang baik menjadi fondasi penting bagi kualitas hidup manusia (Jurnal Untirta).

Perkembangan teknologi di era digital membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sistem pembelajaran digital. Digitalisasi pendidikan memberikan kemudahan akses informasi dan fleksibilitas belajar, namun juga menghadirkan tantangan serius bagi kesehatan mental. Beberapa dampak yang sering muncul antara lain stres akademik, kecemasan, depresi ringan hingga berat, kelelahan digital (digital fatigue), serta gangguan kesehatan fisik. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pelajar, keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah untuk menciptakan sistem pembelajaran digital yang sehat dan berimbang (Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia).

Di era digital saat ini, penggunaan teknologi—khususnya gadget, internet, dan media sosial—telah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Penggunaan teknologi yang masif ini membawa dampak signifikan terhadap kesehatan mental penggunanya. Kesehatan mental memengaruhi cara seseorang berpikir, berperilaku, serta berinteraksi dengan orang lain. Kesehatan mental yang baik membantu individu mengelola stres, membangun hubungan sosial yang sehat, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan (RSJ Iwa Daerah).

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental bukan sekadar ketiadaan gangguan kejiwaan, melainkan kondisi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Kondisi ini memungkinkan seseorang mengenali potensi dirinya, mengelola stres kehidupan, bekerja secara produktif, dan menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya. Kesehatan mental juga berperan penting dalam pembentukan kepribadian, cara berpikir, pengambilan keputusan, serta kualitas interaksi sosial individu.

Gangguan kesehatan mental dapat berdampak jangka panjang, seperti menurunnya kemampuan menjalani aktivitas sehari-hari, terganggunya hubungan sosial, penurunan prestasi akademik maupun kinerja kerja, serta meningkatnya risiko masalah kesehatan fisik. Oleh karena itu, menjaga dan meningkatkan kesehatan mental merupakan kebutuhan mendasar agar individu dapat menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna (Fitriani et al., 2024).

Teknologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan mental, baik secara positif maupun negatif. Dampak negatif perkembangan teknologi terhadap kesehatan mental antara lain:

Ketergantungan dan kecanduan
Penggunaan gadget secara berlebihan dapat menurunkan kualitas hidup dan memicu kecemasan, kekhawatiran, serta ketakutan. Ketergantungan pada media sosial dan permainan daring dapat meningkatkan tingkat stres dan gangguan kecemasan.

Overload informasi
Paparan informasi yang berlebihan dari internet dan media sosial dapat menyebabkan kelelahan mental. Notifikasi yang terus-menerus menciptakan tekanan untuk selalu terhubung dan mengikuti perkembangan terbaru, serta berpotensi meningkatkan risiko cyberbullying dan pelecehan daring.

Gangguan Perhatian dan Tidur
Penggunaan gadget dalam waktu lama dapat menurunkan kemampuan konsentrasi dan fokus. Paparan cahaya layar juga dapat mengganggu ritme tidur alami, sehingga memicu insomnia dan gangguan tidur lainnya.

Berkurangnya interaksi sosial langsung
Interaksi virtual yang dominan dapat mengurangi kualitas interaksi tatap muka, padahal hubungan langsung sangat penting bagi kesehatan emosional dan pengembangan keterampilan sosial.

Namun demikian, teknologi juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental, antara lain:

Konektivitas dan dukungan sosial
Teknologi memungkinkan individu tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan komunitas, terutama bagi mereka yang terisolasi secara geografis atau sosial.

Akses informasi yang lebih luas
Internet menyediakan berbagai sumber informasi mengenai kesehatan mental, termasuk edukasi, strategi pengelolaan stres, serta layanan konseling dan aplikasi kesehatan mental.

Peningkatan edukasi dan kesadaran
Kampanye, seminar, dan workshop daring berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat serta mengurangi stigma terhadap isu kesehatan mental.

Media Ekspresi Diri
Media sosial dapat menjadi sarana bagi individu untuk mengekspresikan perasaan, berbagi pengalaman, dan memperoleh dukungan emosional.

Berdasarkan berbagai dampak tersebut, penting bagi setiap individu untuk memahami batasan dalam penggunaan teknologi. Kesadaran terhadap pengaruh teknologi terhadap kesehatan mental dapat membantu seseorang membuat pilihan yang lebih sehat. Upaya seperti melakukan detoks digital secara berkala, mengatur waktu penggunaan gadget, serta memperbanyak aktivitas di luar dunia maya menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan mental. Selain itu, dukungan sosial dan bantuan profesional juga sangat diperlukan bagi individu yang telah mengalami dampak negatif penggunaan teknologi (RSJ Iwa Daerah).

Kesimpulan

Teknologi digital memiliki peran penting dalam kehidupan modern, terutama dalam mendukung konektivitas sosial, ekspresi diri, dan akses informasi. Namun, penggunaan teknologi yang tidak bijak dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental, seperti gangguan tidur, kecanduan internet, kecemasan, dan depresi. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi hubungan antara penggunaan teknologi digital dan kesehatan mental, khususnya pada generasi muda.

Meskipun teknologi digital menawarkan banyak manfaat, penggunaannya tetap memerlukan kesadaran dan pengendalian diri. Pengguna yang lalai atau tidak mampu mengelola penggunaan teknologi dengan baik berisiko mengalami gangguan kesehatan mental. Dengan demikian, diperlukan upaya preventif dan korektif melalui edukasi, pendampingan, serta kebijakan yang mendukung penggunaan teknologi digital secara aman, sehat, dan bertanggung jawab.

Penulis: Suciati Amalia Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. (*)

Kecamatan Kelapa Dua Mengucapkan Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia HAKORDIA 2025.
Kecamatan Legok Mengucapkan Selamat Memperingati HAKORDIA Hari Anti Korupsi Sedunia 2025.
HUT ke 17 Kota Tangsel.
LAINNYA