Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan oleh Rano Alfath : Generasi Z dan Alpha untuk Indonesia Emas 2040

waktu baca 3 menit
Rabu, 7 Agu 2024 11:47 0 12 Redaksi

SEPUTARBANTEN.ID – Dalam upaya memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan, Anggota MPR RI dari Fraksi PKB, Moh. Rano Alfath, menggelar acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Lubana Sengkol, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan pada hari rabu, (7 Agustus 2024).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Acara ini berhasil menarik perhatian 150 pelajar SMA se-Tangerang Selatan yang dengan antusias mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.

Dalam pidato pembukaannya, Rano Alfath menekankan pentingnya peran generasi Z dan alpha dalam menjaga dan mengimplementasikan Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Generasi muda adalah aset terbesar bangsa ini. Di tangan kalianlah masa depan Indonesia berada. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk memahami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan,” ujar Rano dengan penuh semangat.

Rano menjelaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara bukan hanya sekadar konsep, melainkan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Pancasila mengajarkan kita tentang nilai-nilai luhur seperti gotong royong, keadilan, dan kemanusiaan. Ini bukan hanya sekadar slogan, tetapi panduan hidup yang harus kita pegang teguh,” kata Rano.

Ia juga menekankan pentingnya memahami UUD 1945 sebagai konstitusi yang menjadi dasar hukum tertinggi di Indonesia, serta menjaga keutuhan NKRI dan menghargai keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Lebih lanjut, Rano Alfath mengajak para pelajar untuk melihat tantangan ke depan dengan optimisme. Ia menjelaskan bahwa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2040, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

“Indonesia Emas 2040 bukanlah sekadar impian. Ini adalah tujuan nyata yang bisa kita capai bersama. Kunci utama untuk mencapainya adalah pendidikan dan inovasi. Kalian harus terus belajar, mengasah keterampilan, dan tidak takut untuk berinovasi,” tegas Rano.

Rano juga menyoroti berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh generasi muda, mulai dari persaingan global hingga perubahan teknologi yang sangat cepat.

“Dunia terus berubah, dan kalian harus siap untuk menghadapi perubahan tersebut. Jadilah generasi yang adaptif, kreatif, dan inovatif. Jangan pernah merasa puas dengan apa yang sudah kalian capai, teruslah berkembang dan berkontribusi untuk bangsa,” tambahnya.

Dalam sesi tanya jawab yang berlangsung hangat, para pelajar berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan Rano Alfath mengenai berbagai isu kebangsaan dan peran mereka dalam membangun Indonesia.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap masa depan bangsa. Salah satu pelajar bertanya tentang bagaimana cara mereka bisa berkontribusi secara konkret dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2040. Menanggapi hal ini, Rano memberikan saran yang inspiratif.

“Kontribusi kalian bisa dimulai dari hal-hal kecil di lingkungan sekitar. Mulailah dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah, organisasi, atau komunitas. Tingkatkan kesadaran kalian tentang isu-isu sosial dan lingkungan, dan carilah solusi kreatif untuk mengatasinya. Jangan pernah meremehkan kekuatan dari tindakan-tindakan kecil, karena itu bisa berdampak besar jika dilakukan secara konsisten,” jawab Rano.

Acara sosialisasi ini ditutup dengan pesan penuh motivasi dari Rano Alfath. Ia mengajak seluruh peserta untuk terus menjaga semangat kebangsaan dan berkontribusi secara positif dalam setiap langkah mereka ke depan.

“Ingatlah bahwa masa depan Indonesia ada di tangan kalian. Teruslah belajar, berinovasi, dan jangan pernah lupa untuk mencintai dan menjaga bangsa ini. Bersama-sama, kita bisa mewujudkan Indonesia Emas 2040,” pungkas Rano.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para pelajar dapat lebih memahami pentingnya Empat Pilar Kebangsaan dan siap berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Sosialisasi ini bukan hanya sekadar kegiatan formal, tetapi juga menjadi momen penting untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam diri generasi muda.

LAINNYA