Barisan Mahasiswa Rano Alfath Gelar Diskusi Refleksi Akhir Tahun, Bahas Hoax dan Sara di Media Sosial

waktu baca 2 menit
Sabtu, 27 Des 2025 20:23 0 68 Redaksi

SEPUTARBANTENID – Di gelar di kota tangerang, barisan Mahasiswa Rano Alftah ( BMR) adakan diskusi akhir tahun tentang peran Mahasiswa dalam menangkal penyeberan Hoaxs dan isu SARA di media sosial maupun di kalangan masyarakat.

Berbagai latar belakang Mahasiswa di kalangan kampus turut serta hadir dalam agenda hari ini yang di gelar di rumah makan pari gogo kota tangerang, Sabtu (27/12/2025).

Erik Setyawan selaku ketua Barisan Mahasiswa Rano (BMR) mengajak Mahasiswa turut serta peran aktifnya untuk tidak terlibat dalam menyampaikan atau menyebarkan berita yang belum benar kepastiannya atau Hoaxs.

Dan mengajak lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk bisa mengedukasi masyarakat maupun rekan rekan Mahasiswa lain.

“Kita mendorong agar literasi digital dan etika media sosial, harus ada. Agar adanya informasi yang utuh dan bijak, tidak ada unsur menghina, apalagi sampai ada unsur SARA” ujar Erik Setyawan

Pengguna Media sosial hari tentu memiliki banyak tantangan, salah satunya penyebaran diinformasikan dan ujaran kebencian.

Kegiatan Diskusi Refleksi Akhir Tahun Barisan Mahasiswa Rano Alfath.

Kegiatan Diskusi Refleksi Akhir Tahun Barisan Mahasiswa Rano Alfath.

Ketua Barisan Muda Rano Alfath, Andry Yanto, menanggapi dengan serius perihal pergerakan Media sosial belakang ini, ia menilai bahwa Media sosial harus menjadi alat menyebarkan informasi yang akurat, tidak mem-provokasi serta memecah belah di masyarakat.

“Media sosial harus digunakan sebagai alat membangun kreativitas anak bangsa, bukan di gunakan untuk hal yang tidak baik, satu hal yang pasti bahwa ada UU ITE yang bisa menjerat kita apabila kita salah menggunakan Media sosial yang kita miliki dengan baik dan benar.” ungkap Andri Yanto

Sementara itu Praktisi dan akademisi Supriadi Katong menyampaikan perkembangan media sosial juga di Indonesia sangat menyebar luas dengan pesat, mulai dari kalangan tua, muda hingga kalangan milenial semua menggunakan Media sosial, tidak hanya untuk melihat konten namun juga digunakan untuk bisnis.

“Akan tetapi belakang ini tidak sedikit penggunaan media sosial, menggunakan Media sosialnya sebagai alat untuk menghakimi, menyebarkan informasi tidak benar, serta saling serang sesema anak bangsa, hal ini yang tentu tidak dibenarkan bagi pengguna Media sosial, sekarang ini kita harus cerdas untuk dan memanfaatkan Media sosial yang kita miliki,” ujar Supriadi

LAINNYA