Pelatihan ISPO Digelar oleh BPDP, Dirjenbun dan TKM di Lebak, Tegaskan Pentingnya Implementasi Lapangan Bagi Pekebun Sawit

waktu baca 3 menit
Kamis, 3 Jul 2025 11:50 0 166 Redaksi

SeputarBantenID — Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia di sektor perkebunan kelapa sawit. Salah satu buktinya terlihat dari terselenggaranya Pelatihan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Angkatan I di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) Tahun 2025 yang didukung pendanaannya oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) dan didorong penuh oleh Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian RI.

 

Pelatihan telah berlangsung pada 23–28 Juni 2025 bertempat di Le Dian Hotel and Cottages, Serang – Banten, dengan melibatkan 30 peserta dari unsur pekebun dan perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak.

 

Program ini dirancang untuk mencetak kader petani yang tidak hanya memahami konsep ISPO, namun juga mampu menjadi agen perubahan di wilayah kerjanya masing-masing.

 

Dalam sambutannya, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjenbun, Ardi Praptono, SP., M.Agr., menyampaikan bahwa penguatan kapasitas petani menjadi kunci dalam menjawab tuntutan industri sawit global yang kian kompleks.

 

“Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap prinsip ISPO, tetapi juga menumbuhkan kemampuan mereka untuk menerapkan langsung praktik keberlanjutan di lapangan,” kata Direktur Ardi Praptono dalam keterangan rilis yang diterima pada kamis (3/7/2025).

Foto bersama Narasumber dan Peserta Pelatihan ISPO.

Foto bersama Narasumber dan Peserta Pelatihan ISPO.

Materi pelatihan meliputi aspek strategis seperti legalitas kebun, prinsip dan kebijakan ISPO, manajemen kebun berkelanjutan, serta penguatan kelembagaan tani.

 

Para peserta mendapatkan bimbingan langsung dari narasumber yang merupakan praktisi dan pakar di bidang perkebunan, serta pendampingan dari lembaga pelatihan mitra resmi BPDP yang juga melakukan asesmen terhadap capaian peserta.

 

Untuk memperkuat pemahaman dan mempertemukan teori dengan praktik nyata, para peserta melakukan kunjungan lapangan pada 27 Juni 2025 ke PTPN IV Kebun Cisalak Baru.

 

Dalam kunjungan ini, peserta mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai implementasi prinsip ISPO di perusahaan perkebunan berskala besar, mulai dari tata kelola lahan, pengelolaan lingkungan hidup, hingga aspek sosial dan ketenagakerjaan. Selain itu, peserta juga diajak meninjau langsung kebun serta berinteraksi dengan tim operasional lapangan.

 

Sudirman, salah satu peserta pelatihan, mengaku terinspirasi dari kunjungan tersebut. “Melihat langsung praktik manajemen kebun yang sesuai prinsip ISPO memberikan pemahaman yang lebih nyata. Ini menjadi bekal penting bagi kami untuk diterapkan di kebun masing-masing,” tuturnya.

 

Melalui pelatihan ini, PT Titian Karsa Mandiri, BPDP, dan Ditjenbun mempertegas komitmen untuk menghadirkan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi dan praktik.

 

Tujuannya tidak hanya menciptakan pekebun yang terampil secara teknis, tetapi juga mampu berperan aktif dalam mendorong keberlanjutan industri sawit nasional yang bertanggung jawab secara sosial dan ramah lingkungan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA